Cipt: chairil anwar
Tuhanku. . .
Dalam termagu
Aku masih menyebut nama mu
Bias susah sunggui
Mengingat kau penuh seluruh
Caya mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di dalam sunyi
Tuhanku. . .
Aku hilang bentuk remuk,tuhan ku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku. . .
Di pintu mu aku megetuk
Aku tidak bisa berpaling.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mantab oe'
ReplyDeletebikin adem di tengah teriknya matahari
puisi ini terkenal sekali sewaktu saya masih smp dulu. :D
ReplyDeleterangkaian katanya bagus, begitu juga pilihan katanya.